VIVAnews - Seorang pemancing di Amerika Serikat terkejut bukan kepalang ketika ikan yang berhasil ditangkap itu, malah mengigitnya kencang. Dia tentu saja menjerit dan setelah diperiksa gigi ikan ini mirip gigi manusia.Seperti dilansir web.orange.co.uk edisi 24 September 2010, Frank Yarborough sedang memancing di Danau Wylie, South Carolina. Belum lama melempar kail, seekor ikan mengigit umpan lalu tersangkut.
Frank girang bukan kepalang karena ikan yang terjerat itu sungguh besar. Warnanya gelap dan memiliki berat sekitar 5 kilogram dengan panjang hampir setengah meter. Yarborough menduga itu adalah ikan lele.
Dia pun memasukkan tangannya ke dalam air untuk mengambil ikan tadi. Tetapi, dia merasa kaget dan menjerit karena didigit kencang seperti digigit manusia. Setelah diperiksa ikan itu memang rada langka. Diamemiliki gigi seperti gigi seri, geraham, dan taring seperti yang dimiliki manusia. Tidak seperti ikan di danau itu pada umumnya.
Ikan langka itu ditangkap dan dibawa pulang. Yarborough belum terpikir untuk menggorengnya. Hingga kini masih tersimpan di dalam lemari es.
Para ahli biologi percaya ikan itu mungkin dibesarkan dalam sebuah kolam yang eksotis. Robert Stroud, seorang ahli biologi perikanan air tawar Departemen Sumber Daya Alam di Carolina Selatan, telah mengkonfirmasi adanya sampel ikan itu. Sampel ikan itu telah dikirim untuk menentukan apa jenis spesies ikan misterius itu.
Stroud mengatakan kepada WBTV: "Mungkin ikan ini satu spesies dengan bawal, yang diduga berasal dari lembah Sungai Amazon Amerika Selatan. Jenis ikan ini cukup umum dalam lingkungan ikan hias."
Bawal ini masih saudara dekat dengan ikan ganas di Sungai Amazon, Piranha. Piranha merupakan spesies ikan air hangat dan bukan asli Danau Wylie.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, Mohammad Jafar Hafsah adalah sosok yang tetap untuk memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia lima tahun ke depan.
"Jafar Hafsah adalah figur yang memiliki kompetensi, pengalaman, dan sikapnya juga konsisten," kata Marzuki Alie ketika memberikan sambutan pada acara deklarasi Jafar Hafsah sebagai kandidat ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam.
Menurut Marzuki, Jafar adalah sosok yang berada di tengah lingkungan petani dan pertanian sejak dulu hingga saat ini.
Jafar meniti karir di Kementerian Pertanian hingga menduduki jabatan direktur jenderal.
"Saya mengenal Jafar pada 2003 saat dirinya masih menjadi Dirjen di Kementerian Pertanian (dulu Departemen Pertanian). Saat itu kita sama-sama aktif di Partai Demokrat," kata mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu.
Setelah terpilih menjadi anggota DPR RI, kata dia, Jafar memilih berada di Komisi IV yang membidangi pertanian dan kehutanan.
Selama berada di DPR, katanya, Jafar juga sudah banyak menyampaikan pikiran dan gagasannya untuk kemajuan pertanian di Indonesia.
Dari segi keluarga, katanya, Jafar juga adalah figur yang berhasil membina keluarganya menjadi "sakinah mawaddah warohmah".
Menurut dia, istri Jafar memiliki karir yang bagus serta anak-anakya juga memiliki pendidikan yang baik di luar negeri.
"Padahal, keberhasilan memimpin keluarga menjadi cermin keberhasilan memimpin organisasi yang lebih besar," katanya.
Karena itu, kata Marzuki, cukup pantas jika seluruh pengurus daerah dan pengurus cabang HKTI memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Partai Demokrat lima tahun ke depan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Anna Muawanah menambahkan, Jafar memiliki karir yang lama di pemerintahan sampai mencapai jabatan direktur jenderal di Kementerian Pertanian.
Setelah terpilih menjadi anggota DPR, katanya, dia juga memilih berada di Komisi IV yang membidangi pertanian dan kehutanan.
"Saya kira HKTI sudah waktunya memiliki pemimpin yang memiliki latar belakang pertanian, apalagi lama di birokrasi sehingga sangat memahami dalam bekerja sama dengan pemerintah," katanya.
Turut hadir pada acara tersebut mantan Ketua Umum HKTI Siswono Yudhohusodo.