MENYIKAPI CAFTA PERTANIAN Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah (Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat/Wakil Ketua Komisi IV DPR RI)

Rabu, 30 Juni 2010


Perdagangan Bebas
Sejak abad ke-17 Adam Smith telah memperkenalkan konsep perdagangan bebas yang meliputi pasar bebas, perusahaan bebas dan pergerakan sumberdaya secara bebas baik berupa manusia, modal, barang dan jasa. Konsep ini dipercaya akan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian dengan terwujudnya perluasan pasar, efisiensi serta berbagai manfaat lainnya. Berangakat dari gagasan tersebut, pada 1950 Jacob Viner mengajukan ide pembentukan kawasan perdagangan bebas yang terwujud dalam pembentukan Kawasan Ekonomi Eropa pada 1957 yang kemudian berubah menjadi Uni Eropa pada 2000. Langkah integrasi ini, tidak hanya meningkatkan hubungan ekonomi masing-masing negara, bahkan telah melebur mata uang 12 negara eropa menjadi satu. Keberhasilan Uni Eropa telah menginspirasi pembentukan berbagai kawasan perdagangan lainnya seperti NAFTA di Amerika Utara, APEC di Asia Pasifik dan AFTA di ASEAN.
Dalm praktek, perdagangan bebas dijalankan dengan berbagai tindakan seperti menghapuskan tarif bea masuk, kuota serta berbagai diskriminasi perdagangan lainnya untuk mengkreasi perdagangan (trade creation) yang ujung-ujungnya bertujuan untuk meningkatkan manfaat bagi semua negara yang menerapkannya. Namun dalam praktek, banyak fakta yang menunjukkan jauh panggang dari api. Distorsi pasar sering terjadi karena perdagangan bebas yang berlaku sering tidak dilandasi semangat fair trade, padahal banyak pakar berpendapat bahwa semangat fair trade harus dikedepankan dalam free trade, bukan hanya untuk menumpuk kapital dan motif ekonomi saja.
Semangat fair trade, meliputi etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, perlindungan terhadap para petani kecil, keberlanjutan pembangunan dan lingkungan hidup, penjaminan pada keamanan dan kulitas produk dan pangan, penetapan harga yang wajar dan sebagainya.

CAFTA
Sejak 1 Januari 2010, perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (CAFTA) telah resmi berlaku. Indonesia telah meratifikasi perjanjian tersebut yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 48 tahun 2004. Ini berarti telah 6 tahun kita bersepakat untuk menerapkan CAFTA pada tahun ini, namun juga berarti selama itu pula kita telah abai dan terlena untuk lebih mempersiapkan diri memasukinya. Minimnya sosialisasi dan upaya-upaya konkret untuk meningkatkan daya saing kita sebelum memasuki CAFTA terutama di sektor pertanian menjadi bukti nyata atas itu.
Bukan hanya itu, bahkan pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada minggu pertama Februari 2010 belum merumuskan program-program dan langkah antisipasi sektor pertanian dalam memasuki Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), padahal Ini hal yang sangat penting untuk disikapi, meskipun neraca perdagangan Indonesia dengan China di sektor pertanian mengalami surplus, namun terjadi ketimpangan, karena hanya disumbangkan oleh sub sektor perkebunan, Pada tahun 2004 neraca perdagangan produk perkebunan Indonesia-China surplus 763,63 juta dollar AS, tahun 2008 naik hampir tiga kali lipat menjadi 2,757 miliar dollar AS. Komoditas perkebunan yang mendominasi ekspor Indonesia adalah minyak sawit, minyak inti sawit, karet SIR 20, karet lembaran, minyak kopra, biji cokelat pecah dan setengah pecah, karet polybutadiene styrene (SBR), margarin bukan kalengan, karet dengan campuran amonia, karet dengan campuran silika, serta kopi dipanggang tidak mengandung kafein.
Berbeda dengan perkebunan, subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan justru menghadapi tantangan berat. Padahal subsektor tersebut menjadi tumpuan hidup sebagian besar rakyat Indonesia.
Neraca perdagangan komoditas tanaman pangan Indonesia-China tahun 2004 defisit 43,031 juta dollar AS. Tahun 2008 defisit membengkak menjadi 109,531 juta dollar AS.
Neraca perdagangan komoditas hortikultura defisit 150,282 juta dollar AS (2004) dan 2008 defisit 434,403 juta dollar AS. Adapun neraca perdagangan komoditas peternakan tahun 2004 defisit 7,798 juta dollar AS, dan 2008 menjadi defisit 17,948 juta dollar AS.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan, tahun 2009 jumlah tenaga kerja di subsektor perkebunan hanya 19,7 juta jiwa atau 45,7 persen dari total angkatan kerja sektor pertanian.
Dari 19,7 juta jiwa tersebut, hanya sekitar 8 juta jiwa yang terserap di kelapa sawit dan karet. Sisanya di komoditas perkebunan lainnya. Kelapa sawit dan karet lebih banyak diusahakan perkebunan besar, baik milik negara maupun swasta.
Adapun subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan menyerap lebih dari 30 juta tenaga kerja. Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan tata kelola tiga subsektor pertanian itu akan langsung mengimbas pada sendi-sendi perekonomian rakyat banyak. Hal ini, menjadi sangat penting untuk diperhatikan, meskipun secara umum neraca perdagangan sektor pertanian mengalami surplus, tetapi yang merasakan manfaatnya hanya sebagian kecil, sebagian besar petani lainnya apalagi komoditas yang diusahakannya terkait dengan hajat hidup orang banyak, mengalami hantaman.

Menyikapi CAFTA
Gambaran di atas, sudah semestinya menjadi perhatian bagi Pemerintah dalam mengambil dan menyusun berbagai kebijakan terutama di bidang pertanian. Jika Uni Eropa tetap menangguhkan liberalisasi sektor pertanian dalam penerapan perdagangan bebasnya sampai 25 tahun ke depan, maka bagi Indonesia, barangkali terlalu berani jika tidak ingin dikatakan naif.
Oleh karena itu banyak hal yang mesti dilakukan Pemerintah dengan segera untuk mengantisipasi berbagai ancaman serta memanfaatkan seoptimal mungkin peluang dalam CAFTA, antara lain:
1. Membentuk lembaga yang khusus mengkaji, mengawasi dan menerima laporan dugaan adanya praktek-praktek unfair trade yang
akan mengajukan gugatan kepada WTO untuk menjaga dan mengutamakan kepentingan nasional.
2. Mendorong Agroindustri dan industri perdesaan
3. Meningkatkan pembiayaan pertanian
4. Pembangunan Infrastruktur Pertanian dan Perdesaan
5. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
6. Penyediaan Akses Permodalan Petani
7. Pengembangan Sumberdaya Manusia
8. Pengembangan Kelembagaan
9. Pengembangan Penyuluhan Pertanian/ Pendampingan
10. Standardisasi dan Akreditasi
11. Karantina Pertanian
12. Pelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Alam
13. Pengembangan Sistem Data dan Informasi Pertanian
14. Peraturan Perundang-Undangan

BANK DKI Gandeng JakPro Fasilitasi KPR Matoa Residences

Minggu, 27 Juni 2010


Jakarta – Sebagai upaya untuk meningkatkan volume pembiayaan kredit dibidang kepemilikan rumah dan rumah toko, terutama landed house, Bank DKI memberikan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Griya Monas untuk Perumahan Matoa Residences yang berlokasi di Ciganjur, Jakarta Selatan. Langkah ini seiring jalinan sinergi sesama BUMD DKI Jakarta dalam bentuk penandatanganan kerjasama pembiayaan KPR selama 3 (tiga) tahun antara PT. Bank DKI dengan PT. Jakarta Propertindo (JakPro) oleh Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia dengan Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, IGK Gede Suena di Jakarta (15/06) kemarin.

Winny menjelaskan bahwa fasilitas KPR tersebut, selain sebagai upaya meningkatkan portofolio mortgage & housing juga sebagai bentuk sinergi Bank DKI dengan PT. Jakarta Propertindo sebagai sesama BUMD DKI Jakarta dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli rumah dan mengingat PT. Jakarta Propertindo merupakan developer berpengalaman yang pernah mengembangkan Mutiara Mediterania, Apartemen Pasadenia, Apartemen Laguna, Perumahan Pulomas, Megamall Pluit dan lain sebagainya.

Bagi end user (calon pembeli/pembeli) dapat menikmati KPR tersebut sebesar 80 % dari harga unit dengan minimum down payment 20 % dengan suku bunga yang berlaku saat ini sebesar 12 % per annum. Selain itu fasilitas KPR Bank DKI juga dilengkapi dengan asuransi jiwa dan asuransi kebakaran sehingga dapat menarik minat calon pembeli rumah. Apalagi calon pembeli rumah dapat memilih alternatif dengan skim syariah melalui pembiayaan KPR iB DKI Syariah. Persyaratan untuk end user/debitur yakni telah membayar lunas uang muka kepada developer, menyerahkan asli kuitansi tanda jadi dan uang muka, surat pesanan dan dokumen lainnya, serta menyerahkan asli PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli).

Sementara itu, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, IGK Gede Suena, menjelaskan bahwa pembangunan Matoa Residences yang berlokasi di Jl. Timbul Raya No. 57, Ciganjur, Jakarta Selatan yang dibangun diatas tanah 3 ha sudah tersedia 113 unit dengan 4 type rumah yakni type A (122/144 m2), type B (117/144 m2), type C (90/126 m2) dan type D (72/90 m2) yang dijual dari harga Rp. 536 juta sampai dengan Rp. 1.3 Milyar yang dilengkapi dengan jogging track, club house, children play ground, kolam renang dan sarana ibadah. Sampai sekarang sudah terjual 45 unit.

IGK Gede Suena menambahkan, pemasaran landed house itu sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2008, dan telah terjual sebanyak 45 unit. Dirinya yakin, melalui kerjasama dengan Bank DKI, akan semakin banyak pilihan bagi end user dalam memilih bank untuk pembiayaan KPR tersebut. “Apalagi Bank DKI juga mempunyai nasabah yang sifatnya captive” kata Gede Suena.

Dalam rangka meningkatkan portofolio KPR khususnya KPR Primary, dimana portofolio penyaluran KPR Primary relatif masih rendah dibandingkan dengan KPR Secondary. Selain KPR Primary, Bank DKI juga menyalurkan KPR Secondary yang dapat digunakan untuk tujuan renovasi dan refinancing, pembelian, takeover dan multiguna KPR. Sepanjang tahun 2010 ini untuk penyaluran KPR, Bank DKI sudah bekerjasama dengan PD. Pasar Jaya untuk penyaluran Kredit Pemilikan kios Pasar Kedoya Modern pada akhir Mei 2010 lalu.(Dikutip dari www.bankdki.co.id)

Karnaval Meriahkan Puncak HUT Kota Jakarta


Puncak HUT ke-483 Kota Jakarta menjadi semakin meriah dengan digelarnya Jakarnaval 2010 yang dilepas Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di halaman Balaikota DKI. Event tahunan yang diisi berbagai atraksi kesenian Betawi dan daerah ini cukup menarik perhatian warga Jakarta yang terlihat berbaris rapi di pinggir jalan seberang halaman Balaikota DKI. Sebanyak 2.450 peserta dan 27 unit mobil hias, serta puluhan komunitas mobil antik, sepeda motor dan sepeda hias pun ambil bagian untuk berpawai keliling dengan rute halaman Balaikota DKI menuju Jl MH Thamrin, Bunderan Hotel Indonesia dan kembali ke silang Monas.

Acara Jakarnaval 2010 dibuka dengan Tari Garapan Sanggar Seni Budaya asuhan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Tidak ketinggalan juga penampilan tari dan musik daerah mulai dari Tari Jaipong (Jawa Barat),Reog Ponorogo (Jawa Timur), Tari Zapin Melayu (Riau), Tari Piring (Sumatera Barat) dan Tari Tor-Tor (Sumatera Utara). Bahkan, selain menampilkan khasanah kesenian Betawi dan nasional, atraksi Marching Band Batavia Bank Mandiri, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), komunitas Sepeda Ontel Batavia, komunitas Sepeda Seni IKJ dan komunitas Depok BMX juga ambil bagian mengisi kemeriahan acara. Mereka mendapat pengawalan ketat dari iring-iringan kendaraan petugas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, setiap tahunnya rangkaian kegiatan perayaan HUT DKI Jakarta selalu diakhiri dengan pagelaran Jakarnaval. Acara ini merupakan kegiatan unggulan yang selalu mendapatkan animo besar baik dari masyarakat maupun pelaku seni budaya dan komunitas khusus. “Buktinya tiap tahun peserta Jakarnaval selalu meningkat dan selalu mendapatkan respons positif dari warga Jakarta. Ini termasuk event unggulan yang selalu dinantikan masyarakat,” kata Arie Budhiman saat pembukaan Jakarnaval 2010 di Balaikota DKI, Jakarta, Minggu (27/6)

Untuk Jakarnaval 2010, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI mencoba menampilkan lebih banyak peserta dengan berbagai keragaman. Sebab, Jakarta sebagai ibu kota negara dan melting pot Indonesia, merupakan tempat bertemunya beragam etnis dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan beragam budayanya. “Dengan mengedepankan nilai-nilai budaya yang khas dan menonjolkan identitas masyarakatnya, eksistensi Jakarta di tengah-tengah arus globalisasi tetap terlihat memiliki identitas dan jati diri yang berkepribadian,” ujarnya.

Untuk itu, tahun ini Jakarnaval mengambil tema, Kemilau Untuk Jakarta Semua. Diharapkan kemolekan dan kemilau Jakarta dengan ragam budayanya menjadi gambaran sebuah kota metropolitan. Tidak hanya itu, warganya tetap memegang teguh nilai-nilai budaya yang berkepribadian sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, keberagaman merupakan ciri sekaligus aset Kota Jakarta. Fauzi Bowo berharap pelaksanaan Jakarnaval 2010 akan semakin memperkokoh kebersamaan untuk mewujudkan Jakarta yang aman dan nyaman untuk semua. Fauzi Bowo juga memuji warga yang menonton Jakarnaval tahun ini yang dinilainya lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal, tahun-tahun lalu, mobil-mobil hias kesulitan bergerak melintasi jalan, karena warga memenuhi jalur jalan. “Mencari orang dari Papua hingga Nangroe Aceh Darussalam pasti ada di sini. Bukan hanya orangnya, tetapi perwakilan budayanya juga ada di Jakarta,” tandasnya.(Dikutip dari BERITAJAKARTA.COM)

Jerman bertemu Argentina di Perempat Final



Sejarah di piala dunia 2006 kembali terulang,setelah jerman dan Argentina berhasil lolos ke perempatan final kejuaraan sepakbola piala dunia tahun ini.Jerman berhasil menaklukkan Tim favorit lainnya Inggris pada babak 16 besar dengan skor telak 4-1,sedangkan Argentina sukses mengatasi tim kuda hitam mexico dengan skor 3-1.Dengan hasil ini mempertemukan jerman dan Argentina di perempat Final.Pada kejuaraan yang sama empat tahun yang lalu mereka juga bertemu di perempat Final.ketika itu Jerman berhasil keluar sebagai pemenang melalui adu pinalti.Pertemuan antara Jerman dan Argentina dipastikan akan berjalan seru,mengingat kedua tim merupakan favorit juara.Bagi Jerman sendiri tentunya ingin mengulangi sukses 2006,yang berhasil mengalahkan Argentina.Sedangkan Argentina akan mencoba menuntaskan dendam mereka,tentunya Argentina tidak ingin sejarah menyakitkan pada 2006 terulang,dimana ketika itu Argentina yang telah unggul 1-0 atas jerman,akhirnya harus menangis karena Jerman berhasil menyamakan kedudukan dan memenangi duel tersebut dalam adu pinalti.

Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010

Sabtu, 26 Juni 2010


Kemitraan Unilever, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia untuk kesehatan gigi dan mulut. Ribuan masyarakat akan diberikan pemeriksaan gigi gratis di 13 fakultas kedokteran gigi di Indonesia.

Menurut laporan riset kesehatan dasar 2007, ditemukan bahwa karies gigi menyerang atau diderita oleh kurang lebih 72,1% penduduk Indonesia. Selanjutnya ditemukan bahwa dalam 12 bulan terakhir sebesar 23,4% penduduk Indonesia mengeluhkan adanya masalah pada gigi dan mulutnya. Dari jumlah tersebut, hanya sebanyak 29,6% yang mencari pertolongan dan mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat kesadaran dan tingkat utilitasi masyarakat terhadap pelayanan tenaga medis kesehatan gigi. Lebih lanjut, menurut riset internal yang dilakukan oleh Unilever tahun 2007, hanya terdapat 5,5% masyarakat Indonesia yang memeriksakan kesehatan gigi secara teratur ke dokter gigi. Masih menurut laporan riset kesehatan dasar 2007, 91,1% masyarakat Indonesia yang berumur diatas 10 tahun, meskipun sudah menggosok gigi setiap hari, namun hanya sebesar 7,3 % yang telah menggosok gigi secara benar, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Melihat hal tersebut, Unilever melalui brand Pepsodent, Kamis (24/6) bersama dengan PDGI dan AFDOKGI melakukan penandatanganan kerjasama untuk terus melakukan komitmen dan upaya nyata untuk memberikan edukasi dan memperkenalkan pelayanan kedokteran gigi pada masyarakat luas melalui kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010. Hadir dalam acara, Hernie Raharja, Marketing Manager Oral Care, Unilever Indonesia; drg. Zaura Anggraeni, MDS, ketua PDGI; Prof. drg. Ismet Danial Nasution, PhD. Sp.Pros (K) ketua AFDOKGI dan drg. Mustikowati direktur medik dasar Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan.

Pepsodent bersama dengan PDGI dan AFDOKGI memiliki kuat untuk terus membantu meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulutmasyarakat Indonesia melalui program edukasi yang berkesinambungan.

“Unilever dalam hal ini divisi Oral Care, yang diwakili oleh Pepsodent, sudah lebih dari 35 tahun menjalin kerjasama dengan PDGI, yang selalu konsisten dan memiliki komitmen kuat dalam upaya nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sebagai wujud nyata dari misi sosial Pepsodent bersama dengan PDGI telah melakukan edukasi kepada masyarakat termasuk anak-anak, orang tua dan guru melalui School Program yang dimulai sejak tahun 1995. Sampai akhir tahun lalu, kerjasama yang erat ini telah berhasil menjangkau lebih dari 3,8 juta anak (usia sekolah dasar) di 9.900 sekolah pada 45 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan ini masih terus kami lakukan secara berkesinambungan,” ujar Hernie Raharja.

Begitu pentingnya gigi bagi kesehatan seseorang, namun demikian sayangnya perhatian yang diberikan oleh masyarakat terhadap kesehatan gigi masih rendah. Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang akhirnya rentan terserang penyakit gigi, seperti diperlihatkan melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dimana lebih dari 70% penduduk Indonesia mengalami karies ataupun gigi berlubang. Fakta ini sungguuh mencengangkan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap gig masih rendah. Kondisi inilah yang pada akhirnya memicu PDGI dan AFDOKGI untuk meluncurkan program inisiatif guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.

Drg. Zaura Anggraeni, MDS, ketua PDGI mengungkapkan keprihatinannya, “Masih rendahnya kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia tentunya memprihatinkan kita semua.” Menurut Laporan riset kesehatan dasar 2007, ditemui kasus penyakit gigi dan mulut pada 72,1% penduduk Indonesia dengan rata-rata 4,85% gigi rusak perorang. Dari rata-rata hamper 5 gigi rusak tersebut, hanya 1% yang berhasil dirawat atau ditambal, selebihnya lebih kurang 25% masih dalam keadaan berlubang, dan lebih 75% gigi yang lubang tersebut dibiarkan atau tidak memperoleh perawatan sehingga membusuk atau harus dicabut karena sudah terlalu parah. Keadaan ini merupakan refleksi masih minimnya pelayanan gigi yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, akan menjadi sangat penting dan mendesak untuk lebih mengarahkan upaya mencegah kerusakan dan menjaga gigi yang sehat tetap sehat. Ini jauh lebih efektif dan efisien dalam menurunkan angka kepenyakitan dan serta beban-beban yang timbul akibat penyakit gigi dan mulutyang tidak dirawat. Penyakit gigi dan mulut tidak sembuh sendiri. Apabila dibiarkan maka biaya yang harus dikeluarkan semakin mahal. Gigi yang busuk menjadi sumber infeksi dan merupakan faktor pemicu bagi infeksi di bagian tubuh lainnya seperti jantung, ginjal, sendi, pemicu kelahiran dini dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka PDGI perlu melakukan upaya untukmelakukan upaya guna meningkatkan kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia melalui program kemitraan lintas sektoral.

Berangkat dari visi tersebut, maka kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010 yang akan diselenggarakan selama bulan Juli di 13 Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi di beberapa kota di Indonesia akan menyediakan fasilitas pemeriksaan gigi gratis kepada masyarakat. Ribuan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan gigi gratis dilanjutkan dengan tindakan jika ditemukan permasalahan pada gigi mereka. Tentunya semua pihak baik Unilever, PDGI dan AFDOKGI berharap kegiatan ini dapat mengakomodir lapisan mayarakat yang belum mendapatkan akses yang baik terhadap tenaga kesehatan gigi. Selain itu, melalui kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, dimana salah satunya adalah dengan menggosok gigi secara teratur dan benar. Hal ini penting karena melalui kebiasaan menggosok gigi yang baik dan benar, akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit gigi.

Lebih lanjut, drg. Rini menyetujui perlunya menggosok gigi secara benar, hanya saja, belum semua anggota masyarakat mengerti tentang hal ini. Buktinya, masih menurut laporan riset kesehatan dasar 2007, walaupun 91,1% masyarakat Indonesia berumur diatas 10 tahun sudah menggosok gigi setiap hari, namun hanya sebesar 7,3% yang telah menggosok gigi secara benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu, tentu saja melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mulai memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi, dimana sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali,” ungkap dokter yang menjabat sebagai ketua Komisi Kesehatan Gigi Masyarakat pada Asia Pacific Dental Federation (APDF) periode 2010-2012.

Komitmen mulia tersebut ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari AFDOKGI, yang akan melakukan sinergi dengan PDGI guna menyiapkan sarana dan prasarana bagi kesuksesan program ini, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Ismet Danial Nasution, drg. PhD. Sp.Pros (K), ketua AFDOKGI< “Kami mendukung penuh kegiatan pemeriksaan gigi gratis kepada masyarakat melalui 13 Fakultas KedokteranGigi di Indonesia dalam rangka pencanangan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010, sekaligus juga menjadi salah satu kegiatan Pengabdi Masyarakat dari setiap kampus yang terlibat yang rencananya akan dilaksanakan sepanjang bulan Juli 2010.”

Adapun fasilitas yang akan diberikan kepada Masyarakat pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional, selama pemeriksaan gigi gratis tersebut, adalah salah satu dari perawatan berikut: Satu penambalan sederhana yang tidak melibatkan perawatan syaraf gigi (menggunakan bahan tambal amalgam, komposit atau glass lonomer), atau satu pencabutan tanpa komplikasi gigi sulung atau gigi tetap, atau pembersihan karang gigi atau perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride atau Fissure Sealant. Pada pemeriksaan gigi gratis ini, akan banyak dilibatkan civitas akademika dari Fakultas Kedokteran Gigi yang terlibat, baik dosen maupun juga mahasiswa, dimana tentunya dengan kompetensi dan juga keahlian yang dimilikinya akan dapatmemberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Prof Ismet, yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Medam ini.

Melalui pemeriksaan gigi gratis kepada masyarakat yang terselenggara berkat sinergi harmonis antara PDGI danAFDOKGI serta didukung penuh oleh PT. Unilever, Tbk, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menaruh perhatian yang lebih besar pada kesehatan gigi, bukan saja dengan menggosok gigi secara teratur dan benar, melainkan juga untuk mulai membiasakan memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi, minimal 6 bulan sekali. Secara sepakat ketiga pihak, Unilever, PDGI danAFDOKGI serta 13 Dekan yang hadir dalam acara penandatanganan kerjasama ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010. Mari kita tingkatkan kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik.


 
 
 

FAVORIT

SOROT

Bagaimana Mendapatkan Penghasilan? Ada dua cara mendapatkan penghasilan di Oriflame: # Keuntungan Langsung 30 persen dari jumlah yang Anda bayarkan pada Oriflame # Penghasilan tak terbatas dengan mengajak orang lain untuk merekomendasikan produk Oriflame.Contoh: Anda memiliki 10 pelanggan perbulan, dimana setiap orang membeli 4 produk senilai Rp. 29.900,-. Anda mendapatkan dari pelanggan Rp. 1.196.000,- Anda membayar ke Oriflame Rp. 920.000,- Anda mendapat keuntungan Rp. 276.000,- Contoh: Anda memiliki 10 pelanggan perbulan, dimana setiap orang membeli 4 produk senilai Rp. 29.900,-. Anda mendapatkan dari pelanggan Rp. 1.196.000,- Anda membayar ke Oriflame Rp. 920.000,- Anda mendapat keuntungan Rp. 276.000,- Mengajak orang merekomendasikan produk Oriflame Sebarkan pengalaman menarik Anda dalam menjual produk-produk Oriflame dan ajak orang lain untuk merekomendasikan produk Oriflame dan bangunlah tim Consultant Anda sendiri. Anda dapat memperoleh hingga 21 persen dari penjualan mereka yang bergabung dalam tim Anda. Sebagai tambahan Anda pun dapat memperoleh penghasilan dari penjualan orang yang mereka ajak merekomendasikan produk Oriflame. Info lebih lanjut: fidy 0812-9179275 Agus 021-94311229