Winny menjelaskan bahwa fasilitas KPR tersebut, selain sebagai upaya meningkatkan portofolio mortgage & housing juga sebagai bentuk sinergi Bank DKI dengan PT. Jakarta Propertindo sebagai sesama BUMD DKI Jakarta dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli rumah dan mengingat PT. Jakarta Propertindo merupakan developer berpengalaman yang pernah mengembangkan Mutiara Mediterania, Apartemen Pasadenia, Apartemen Laguna, Perumahan Pulomas, Megamall Pluit dan lain sebagainya.
Bagi end user (calon pembeli/pembeli) dapat menikmati KPR tersebut sebesar 80 % dari harga unit dengan minimum down payment 20 % dengan suku bunga yang berlaku saat ini sebesar 12 % per annum. Selain itu fasilitas KPR Bank DKI juga dilengkapi dengan asuransi jiwa dan asuransi kebakaran sehingga dapat menarik minat calon pembeli rumah. Apalagi calon pembeli rumah dapat memilih alternatif dengan skim syariah melalui pembiayaan KPR iB DKI Syariah. Persyaratan untuk end user/debitur yakni telah membayar lunas uang muka kepada developer, menyerahkan asli kuitansi tanda jadi dan uang muka, surat pesanan dan dokumen lainnya, serta menyerahkan asli PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli).
Sementara itu, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, IGK Gede Suena, menjelaskan bahwa pembangunan Matoa Residences yang berlokasi di Jl. Timbul Raya No. 57, Ciganjur, Jakarta Selatan yang dibangun diatas tanah 3 ha sudah tersedia 113 unit dengan 4 type rumah yakni type A (122/144 m2), type B (117/144 m2), type C (90/126 m2) dan type D (72/90 m2) yang dijual dari harga Rp. 536 juta sampai dengan Rp. 1.3 Milyar yang dilengkapi dengan jogging track, club house, children play ground, kolam renang dan sarana ibadah. Sampai sekarang sudah terjual 45 unit.
IGK Gede Suena menambahkan, pemasaran landed house itu sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2008, dan telah terjual sebanyak 45 unit. Dirinya yakin, melalui kerjasama dengan Bank DKI, akan semakin banyak pilihan bagi end user dalam memilih bank untuk pembiayaan KPR tersebut. “Apalagi Bank DKI juga mempunyai nasabah yang sifatnya captive” kata Gede Suena.
Dalam rangka meningkatkan portofolio KPR khususnya KPR Primary, dimana portofolio penyaluran KPR Primary relatif masih rendah dibandingkan dengan KPR Secondary. Selain KPR Primary, Bank DKI juga menyalurkan KPR Secondary yang dapat digunakan untuk tujuan renovasi dan refinancing, pembelian, takeover dan multiguna KPR. Sepanjang tahun 2010 ini untuk penyaluran KPR, Bank DKI sudah bekerjasama dengan PD. Pasar Jaya untuk penyaluran Kredit Pemilikan kios Pasar Kedoya Modern pada akhir Mei 2010 lalu.(Dikutip dari www.bankdki.co.id)